Seperti biasa, sepulang mengajar, aku memilih untuk cari tempat makan dulu sebelum pulang. Kali ini tujuanku adalah Joglo 21, sebuah foodcourt di Jl. Raya Joglo, sebelah Puri Botanical Residence. Tempatnya tak jauh dari perempatan Joglo. Kalau dari arah Universitas Mercu Buana, lurus melewati pintu gerbang Kompleks DPR-RI Joglo, kemudian belok kiri di perempatan Joglo.
Awalnya aku tertarik ke tempat ini adalah karena ingin mencoba Mie Jogja-nya. Ada signboard cukup besar yang seringkali aku perhatikan kalau melintasi daerah itu sepulang kerja. Namun aku juga pernah menemukan iklan tentang tempat ini di majalah Media Kawasan. Dalam iklan tersebut, diusung tempat yang nyaman dan indah sebagai salah satu keunggulan tempat makan ini.
Kesan pertama yang aku tangkap ketika pertama kali menginjakkan kaki di Joglo 21 adalah "Sepi, ya...". Memang sih, aku tiba di sana sudah agak larut, di atas jam 8 malam. Tapi bisa saja karena tempat ini relatif masih baru.
Di Joglo 21, terdapat beberapa kios yang menawarkan variasi makanan. Selain Mie Jogja, ada juga kios yang menawarkan wedang ronde, seafood, ayam goreng kriuk, gurame, masakan betawi, pempek, dsb. Sesuai niat, aku langsung saja memesan mie rebus, seharga Rp 11.000, di kios Mie Jogja. Namun, aku juga tertarik dengan dimsum yang ditawrkan oleh salah satu kios. Harga satu porsi dimsum Rp 9.000. Aku memesan jamur isi dan kulit tahu goreng isi. Di kios ini juga, ada promosi untuk setiap pembelian 5 porsi di hari Senin-Kamis, akan mendapatkan gratis 1 porsi. Aku juga memesan minum 1 gelas teh tawar panas (Rp 1.000) dan 1 gelas teh manis panas (Rp 2000).
Setelah memesan, aku pun mencari tempat duduk. Aku memilih tempat duduk di dekat taman. Kursi dan meja di Joglo 21 terbuat dari potongan gelondongan kayu. Kesan natural dan asri juga diperkuat dengan adanya taman cantik yang berada di tengah foodcourt. Wajar saja kalau dalam iklan, suasanya nyaman sangat ditonjolkan.
Selang beberapa saat, pesananku datang. Dimulai dari dimsum, setiap satu porsi dimsum terdiri dari 3 buah dimsum dengan ukuran yang menurutku tidak terlalu besar. Rasa kedua porsi yang aku pesan gurih, lumayan menurutku, but not that special. Sumpit yang aku terima bukan sumpit baru melainkan sumpit hitam dengan ujung warna orange yang biasa digunakan di kios mie ayam. Kesan yang langsung aku tangkap: mereka berusakan untuk menekan biaya (hmmmmm). Kedua, yang datang adalah pesanan minumanku, keduanya disajikan hampir dingin. Sebenarnya aku berharap mereka menyajikan panas karena tempat foodcourtnya yang di ruang terbuka, and i did mention the drinks i wanted to be hot (sigh). Terakhir: mie rebusku datang. And guess what happened? Meja tempat aku berada tidak rata di ujungnya sehingga piring mie rebus tidak bisa diletakkan dengan baik dan menyebabkan kuah mie jadi tumpah :( walaupun terbuat dari kayu utuh, bukankah meja sebaiknya datar? Another dissapointment. Dan terakhir, hiks, mienya hambar :((
Tapi dibalik kekecewaan bertubi-tubi, aku masih tetap memuji keapikan taman di tempat ini. Menurutku, tempat ini cocok dijadikan tempat hangout untuk ngobrol-ngobrol, atau jika ingin menyendiri. Bisa jadi aku salah pesan menu. dan bisa jadi juga, tempat ini memang belom mengeluarkan segala potensinya, aku sempat melihat beberapa kios yang belom ditempati. It might not be a perfect hangout place, tapi bisa dijadikan pilihan.
Business hours:
Senin - Jumat 10 am - 11 pm
Sabtu dan Minggu 10 am - midnight
Menu Lebaran 2009 (Hari ke-2)
Menu hari ini:
- kue-kue kering
- bolu kukus coklat raksasa
- nasi putih
- nasi kebuli
- krengsengan kambing
- sambel ketimun
- krecek
- opor ayam
- gudeg
- big sliced pizzas
- garlic bread
- bruchetta udang
- spicy wings
- air putih (free flow)
- es buah
- softdrink
- ice cake
- Duren!!!!!!
Nice Article: Ringtones
Ada sebuah mini artikel tulisan Seth Godin dalam bukunya Small is The New Big. I have the translationed one.
Ringtones
Nada dering ternyata merupakan porsi yang cukup besar dari semua pembelian musik untuk pengguna tertentu. Lebih anehnya, selain kemauan mereka untuk menghabiskan uang demi nada dering, orang-orang itu bahkan berlangganan majalah mengenai nada dering.
Majalah itu disebut The Ringtones Magazine.
Hal ini mengherankan banyak orang dari berbagai lapisan. Namun, cukup jelas bahwa kita semakin membeli apa yang kita inginkan, bukan yang kita perlukan.
Lebaran 2009
Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin...
Gimana lebaran tahun ini?
Rekor! Tahun ini, keluarga kami menyambangi 4 rumah, 3 di daerah Bekasi dan 1 tetangga dua rumah sebelah kanan. Wuiiihhh! Kami batu menapakkan kaki di rumah jam setengah sembilan malam.
Gimana lebaran tahun ini?
Rekor! Tahun ini, keluarga kami menyambangi 4 rumah, 3 di daerah Bekasi dan 1 tetangga dua rumah sebelah kanan. Wuiiihhh! Kami batu menapakkan kaki di rumah jam setengah sembilan malam.
Priority Lists
Tak bisa tidur malam-malam (dan sekarang sudah jadi dini hari) membuatku asik berselancar di dunia maya. Just recently, i ended up looking at a post from Seth Godin titled Priority List.
What shockingly surprised me was that it was the issue which repeatedly discussed by me! That is one of the things that i hardly do, although my dad kept saying to me to always make a tomorrow's to-do list every night before i go to bed in order to make me aware of what need to be done. But i kept ignoring it.
One of my best friend, Grace, is an excellent example of a person who likes to make those lists. And as far as i know, she is so efficient!
In that post, Godin wrote a comment about making priority lists:
What shockingly surprised me was that it was the issue which repeatedly discussed by me! That is one of the things that i hardly do, although my dad kept saying to me to always make a tomorrow's to-do list every night before i go to bed in order to make me aware of what need to be done. But i kept ignoring it.
One of my best friend, Grace, is an excellent example of a person who likes to make those lists. And as far as i know, she is so efficient!
In that post, Godin wrote a comment about making priority lists:
This is an unheralded skill, something successful people do really well and others struggle with.I guess, i'm still struggling...
Nice Post: Mengapa Anak Sering mengatakan Tidak?
Tulisan ini aku kopi dari situs blog wordpress SDIT Citra Az-zahra. Menarik!
Batita atau anak prasekolah hidup dalam dunia mereka sendiri. Mereka akan melakukan apa yang mereka inginkan pada saat mereka ingin melakukannya. Bahkan, sesuai dengan perkembangan usia, sering mengatakan tidak adalah hal yang lazim dilakukan oleh anak-anak seusia mereka. Mereka juga menyukai konsistensi dan kepastian. Karena itu, mereka akan mengatakan tidak untuk menghindari sesuatu yang tidak mereka ketahui (”Aku tidak mau naik pesawat terbang!”), untuk menghindari perubahan (”Aku tidak mau pergi ke sekolah yang baru!”), untuk menghindari kegagalan (”Aku tidak mau belajar piano!”), dan untuk menghindari kehilangan kendali (”Aku tidak mau pergi ke tempat penitipan!”).
Sebagai tambahan, para orangtua sering kali secara tidak sadar mendorong perilaku membangkang dengan tidak mengindahkan anak-anak mereka saat mereka menurut dan memberikan perhatian lebih saat mereka menolak melakukan sesuatu. Anak-anak akan dengan cepat belajar bahwa tidak menurut adalah cara yang mudah untuk mendapatkan perhatian orangtua mereka. Terakhir, anak-anak biasanya tidak melihat “rencana keseluruhan” yang dipikirkan oleh orangtua mereka saat mereka diminta melakukan sesuatu. Anak-anak tidak mengetahui konsep waktu, jadi mereka tidak mengerti urgensi yang dirasakan oleh orangtua mereka pada berbagai situasi.
(Tulisan ini diambil dari buku "Make Your Child Say Yes” karya Jerry Wyckoff, Ph.D dan Barbara C. Unell.)
Keju Ricotta
Hari ini aku mencoba keju ricotta, buatan Yummy. Satu lagi, produk berkualitas buatan bangsa sendiri.

Teksturnya lembut. Namun, berbeda dengan light cream cheese-nya, ricotta ini memili rasa sedikit asin. Sepertinya cocok untuk salad dressing atau olesan roti isi.
Aku sendiri mencobanya dengan cream crackers (hehehe, hari ini aku memang tak puasa :p). I spread the cheese on the crackers, as simple as that. Well, karena sudah punya rasa asin, aku merasa kurang cocok dimakan dengan cara ini.
Sebagai perbandingan, aku biasanya menggunakan light cream cheese yang dioleskan pada cracker. Rasa cream cheese yang ringan, bahkan hampir hambar, membuat rasa asin cracker menjadi samar. Teknik ini juga aku gunakan sebagai cocolan nugget agar rasa asin nugget yang kuat menjadi samar dan bersahabat bagi lidah.
Teksturnya lembut. Namun, berbeda dengan light cream cheese-nya, ricotta ini memili rasa sedikit asin. Sepertinya cocok untuk salad dressing atau olesan roti isi.
Aku sendiri mencobanya dengan cream crackers (hehehe, hari ini aku memang tak puasa :p). I spread the cheese on the crackers, as simple as that. Well, karena sudah punya rasa asin, aku merasa kurang cocok dimakan dengan cara ini.
Sebagai perbandingan, aku biasanya menggunakan light cream cheese yang dioleskan pada cracker. Rasa cream cheese yang ringan, bahkan hampir hambar, membuat rasa asin cracker menjadi samar. Teknik ini juga aku gunakan sebagai cocolan nugget agar rasa asin nugget yang kuat menjadi samar dan bersahabat bagi lidah.
The Food Hall Kebon Jeruk
A new venue has been opened! Yay!
Aku yakin nama itu sudah tak asing lagi. The Food Hall. Supermarket yang biasanya cuma bisa saya temui di mall-mall terkemuka, seperti Senayan City, akhirnya hadir juga di kawasan rumahku. Bukan di mall, tapi di tepi jalan besar, tepatnya Jl. Raya Perjuangan, tak jauh dari SMUN 112 Jakarta Barat.
Sebelumnya, di gedung itu telah berdiri supermarket Ranch Market. Sekarang, supermarket itu telah pindah ke kawasan yang lebih elit, St. Moritz Puri Indah.
Yang aku suka dari supermarket itu adalah suplai makanan "aneh", baik lokal maupun impor. Sebenernya bukan aneh, tetapi karena barang-barang tersebut memang jarang dijumpai di supermarket-supermarket biasa. Alhasil, jalan-jalan ke Food Hall jadi hiburan tersendiri untukku. :)
Awalnya, aku dan temanku pergi ke sana untuk mencari susu kambing. Temanku itu mengaku padaku, bisa jadi ia kurang gizi. Dan setelah berguru dengan mbah Google, didapatlah informasi bahwa susu kambing memiliki kandungan gizi yang baik. Awalnya aku sendiri apatis, emang susu kambing dijual di Food Hall? Karena reputasinya yang menjula barang-barang tak biasa, akhirnya kami tanyakan juga ke pramuniaga yang pertama kali kami temui. Sayang, katanya stoknya kosong. But, it's okey. Aku pingin melihat isi supermarket ini. So, i took a walk around the aisles.
Pertama, jejeran sayuran dan buah segar yang dipampang di rak pendingin. Buahnya macam-macam, ada kiwi yang ukurannya kira-kira 25% lebih besar dari kiwi biasa, ada bermacam-macam buah beri (strawberry, blueberry, bahkan blackberry! Buah ya, bukan gadget--).
Aku yakin nama itu sudah tak asing lagi. The Food Hall. Supermarket yang biasanya cuma bisa saya temui di mall-mall terkemuka, seperti Senayan City, akhirnya hadir juga di kawasan rumahku. Bukan di mall, tapi di tepi jalan besar, tepatnya Jl. Raya Perjuangan, tak jauh dari SMUN 112 Jakarta Barat.
Sebelumnya, di gedung itu telah berdiri supermarket Ranch Market. Sekarang, supermarket itu telah pindah ke kawasan yang lebih elit, St. Moritz Puri Indah.
Yang aku suka dari supermarket itu adalah suplai makanan "aneh", baik lokal maupun impor. Sebenernya bukan aneh, tetapi karena barang-barang tersebut memang jarang dijumpai di supermarket-supermarket biasa. Alhasil, jalan-jalan ke Food Hall jadi hiburan tersendiri untukku. :)
Awalnya, aku dan temanku pergi ke sana untuk mencari susu kambing. Temanku itu mengaku padaku, bisa jadi ia kurang gizi. Dan setelah berguru dengan mbah Google, didapatlah informasi bahwa susu kambing memiliki kandungan gizi yang baik. Awalnya aku sendiri apatis, emang susu kambing dijual di Food Hall? Karena reputasinya yang menjula barang-barang tak biasa, akhirnya kami tanyakan juga ke pramuniaga yang pertama kali kami temui. Sayang, katanya stoknya kosong. But, it's okey. Aku pingin melihat isi supermarket ini. So, i took a walk around the aisles.
Pertama, jejeran sayuran dan buah segar yang dipampang di rak pendingin. Buahnya macam-macam, ada kiwi yang ukurannya kira-kira 25% lebih besar dari kiwi biasa, ada bermacam-macam buah beri (strawberry, blueberry, bahkan blackberry! Buah ya, bukan gadget--).
Kita juga menemukan berbotol-botol mayonaise produksi jepang ukuran 1 kg berjejer di suatu rak. Ada yang beli ya mayonaise macam gini??
Ada juga berbagai gula bukan tebu, gula jagung dan gula beras.
Di jejerang daging olahan, kami menemukan daging sapi asap yang berbentuk persegi! Hehehe, daging seperti ini pastinya cocok untuk dijadikan isi roti tawar. Tak ada lagi daging asap yang menjuntai keluar dari roti!! And the great thing is... daging-daging asap itu dibuat oleh perusahaan lokal! See... Indonesia sebenernya negara yang kaya produk kok!
Bergeser dari rak daging, aku menemukan buah zaitun!!!! Ada zaitu hitam dan zaitun hijau. Akhirnya... Aku suka sekali buah zaitun. But, i didn't know where i should by those things. Now, i know.

Di Food Hall juga menyediakan restoran mini yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat tunggu, solusi yang baik untuk para ayah yang mungkin bosan menemani ibu-ibu berbelanja berkeliling. Aku dan temanku memanfaatkannya untuk ngobrol ringan sambil mencicipi tuna nicoise salad with lemon dressings. Segar!!!

Di Food Hall juga menyediakan restoran mini yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat tunggu, solusi yang baik untuk para ayah yang mungkin bosan menemani ibu-ibu berbelanja berkeliling. Aku dan temanku memanfaatkannya untuk ngobrol ringan sambil mencicipi tuna nicoise salad with lemon dressings. Segar!!!
Liburan dan Domino's Pizza
Akhirnya!!!!! Libur juga... berarti aku bisa jalan-jalan. hehehe...
Apa hubungannya dengan domino's pizza? Aku sudah lama pingin banget coba pizza di situ. Is it good? kenapa dari setiap resensi yang aku baca bilangnya oke?

Menunggu kawan pulang kantor, tadinya aku ragu untuk pergi ke sana. Pasalnya berangkat dari rumahku hampir jam 9!!!! Oke, karena sudah niat, jadilah kami pergi ke domino's pizza pondok indah, satu-satunya gerai DP yang aku tau. Sampai di parkiran, sempat kaget. Karena parkiran sudah sepi! But, no... mereka masih buka doooong...
Keistimewaannya, mereka buka sampai jam 12 malam (weekdays) dan jam 1 pagi (weekends). Gerainya sederhana, hanya ada 4 meja bundar, 2 di dalam dan 2 di luar. So, definitely tidak didesain sebagai restoran.
Kami tiba di sana kira-kira jam setengah sepuluh malam. Walaupun sudah larut, ternyata masih banyak pengunjung yang datang. One by one, ada aja yang masih kepingin domino's pizza. Wuih! I guess it was a prove that they already have a good reputation.
So, gimana rasanya? Memang beda! Kalo dilihat dari segi harga, mereka memang relatif lebih mahal. Tetapi, dari segi rasa, uenak euy... rotinya empuk dan kejunya berasa banget. Aku pesan 3 jenis, 2 pizza medium (american classic cheese burger dan meat mania) dan 1 calzone. Sebagian aku makan di tempat, sisanya aku bawa pulang (begitu pesan ibu :D).
Mereka menawarkan 9 topping pizza yang tersedia dalam 2 ukuran (10" atau medium dan 14" atau large).
Di American classic cheese burger, mereka menambahkan mustard, jadi ada sedikit rasa kecut but not that stingy. Walaupun roti si pizza tipis, tapi gak kriuk-kriuk. Bahkan tetap empuk walau dimakan dingin.
The calzone? It can be a cheap way to taste a pizza in DP. Bentuknya seperti pastel raksasa, lebih mirip pizza yang dilipat jadi 2. Isi daging dan kejunya melimpah. They only sell it for Rp28,000 a piece (tax included). Kenyang dan murah!
Apa hubungannya dengan domino's pizza? Aku sudah lama pingin banget coba pizza di situ. Is it good? kenapa dari setiap resensi yang aku baca bilangnya oke?
Menunggu kawan pulang kantor, tadinya aku ragu untuk pergi ke sana. Pasalnya berangkat dari rumahku hampir jam 9!!!! Oke, karena sudah niat, jadilah kami pergi ke domino's pizza pondok indah, satu-satunya gerai DP yang aku tau. Sampai di parkiran, sempat kaget. Karena parkiran sudah sepi! But, no... mereka masih buka doooong...
Kami tiba di sana kira-kira jam setengah sepuluh malam. Walaupun sudah larut, ternyata masih banyak pengunjung yang datang. One by one, ada aja yang masih kepingin domino's pizza. Wuih! I guess it was a prove that they already have a good reputation.
So, gimana rasanya? Memang beda! Kalo dilihat dari segi harga, mereka memang relatif lebih mahal. Tetapi, dari segi rasa, uenak euy... rotinya empuk dan kejunya berasa banget. Aku pesan 3 jenis, 2 pizza medium (american classic cheese burger dan meat mania) dan 1 calzone. Sebagian aku makan di tempat, sisanya aku bawa pulang (begitu pesan ibu :D).
Mereka menawarkan 9 topping pizza yang tersedia dalam 2 ukuran (10" atau medium dan 14" atau large).
Di American classic cheese burger, mereka menambahkan mustard, jadi ada sedikit rasa kecut but not that stingy. Walaupun roti si pizza tipis, tapi gak kriuk-kriuk. Bahkan tetap empuk walau dimakan dingin.
The calzone? It can be a cheap way to taste a pizza in DP. Bentuknya seperti pastel raksasa, lebih mirip pizza yang dilipat jadi 2. Isi daging dan kejunya melimpah. They only sell it for Rp28,000 a piece (tax included). Kenyang dan murah!
Keju Feta
Diposting oleh
Karima Yolita
di
22.38
|
Label:
bekerja dan berkarya,
other pieces of life,
Resep Masakan
Beberapa hari yang lalu, saya membeli 3 jenis keju: light cream cheese, ricotta, dan fetah in olive oil. Ketiganya buatan Yummy.
Saya biasa membeli light cream cheese. Kejunya tawar dan bertekstur lembut. Saya suka menggunakannya untuk olesan roti panggang atau cracker.
Siang ini, saya mencoba untuk membuat salad yang menggunakan keju feta. Resepnya aku lihat dari situs ini. Ternyata cara membuatnya gampang dan cepat :)
Saya biasa membeli light cream cheese. Kejunya tawar dan bertekstur lembut. Saya suka menggunakannya untuk olesan roti panggang atau cracker.
Siang ini, saya mencoba untuk membuat salad yang menggunakan keju feta. Resepnya aku lihat dari situs ini. Ternyata cara membuatnya gampang dan cepat :)
13 Agustus
Today is my birthday, my 27th birthday. Am I that old?
Dua tahun yang lalu, aku seakan amnesia. Kalau ditanya umur, aku selalu menyebutkan angka 27. Ada apa dengan angka itu?
Tahun ini, aku seakan tak yakin. Benarkah aku sudah 27? Ataukah aku amnesia lagi?
Malam ini, aku bertemu kawan lama. A real good one, actually. Tapi, sedih! Dia lupa kalau hari ini aku ulang tahun. No birthday wishes until i reminded him. Hiks!!!!
Another horrifying thing was, i had to hear my best friend cried because of my stupidity. Although it wasn't my fault entirely, it was sucks to hear it. Benarkah aku sudah 27? Gosh!
Dua tahun yang lalu, aku seakan amnesia. Kalau ditanya umur, aku selalu menyebutkan angka 27. Ada apa dengan angka itu?
Tahun ini, aku seakan tak yakin. Benarkah aku sudah 27? Ataukah aku amnesia lagi?
Malam ini, aku bertemu kawan lama. A real good one, actually. Tapi, sedih! Dia lupa kalau hari ini aku ulang tahun. No birthday wishes until i reminded him. Hiks!!!!
Another horrifying thing was, i had to hear my best friend cried because of my stupidity. Although it wasn't my fault entirely, it was sucks to hear it. Benarkah aku sudah 27? Gosh!
Quote of The Day 150709
“If you can't explain it simply, you don't understand it well enough”
--Albert Einstein
--Albert Einstein
How to Make Thai Green Curry Paste
* 15 buah cabe merah besar dan pedas
* 3 siung bawang merah, dipotong2
* 9 siung bawang putih
* 1 sdm laos/lengkuas yang dicincang halus
* 1 sdt sereh yang dipotong2
* 9 sdm daun jeruk purut yang dicincang halus
* 1 sdm akar ketumbar dipotong2
* 5 biji lada putih
* 1 sdt biji ketumbar panggang*
* 1 sdm biji jinten panggang*
* 1 sdm garam
* 1 sdm pasta udang
Preparation
1. Campurkan biji ketumbar, jinten, dan lada putih, kemudian diulek hingga halus. Sisihkan.
2. Ulek cabe dan garam hingga halus, kemudian tambahkan bumbu2 lain, kecuali pasta udang. Haluskan.
3. Tambahkan campuran jinten (no.1) dengan pasta udang. Haluskan.
* 3 siung bawang merah, dipotong2
* 9 siung bawang putih
* 1 sdm laos/lengkuas yang dicincang halus
* 1 sdt sereh yang dipotong2
* 9 sdm daun jeruk purut yang dicincang halus
* 1 sdm akar ketumbar dipotong2
* 5 biji lada putih
* 1 sdt biji ketumbar panggang*
* 1 sdm biji jinten panggang*
* 1 sdm garam
* 1 sdm pasta udang
Preparation
1. Campurkan biji ketumbar, jinten, dan lada putih, kemudian diulek hingga halus. Sisihkan.
2. Ulek cabe dan garam hingga halus, kemudian tambahkan bumbu2 lain, kecuali pasta udang. Haluskan.
3. Tambahkan campuran jinten (no.1) dengan pasta udang. Haluskan.
A Milestone
Hari ini, aku membelikan Ibu tiket nonton Ketika Cinta Bertasbih di Puri XXI.
Aku senang melihat wajah puas beliau setelah menonton :)
Aku senang melihat wajah puas beliau setelah menonton :)
a song by bruno coulais
Vois sur ton chemin
Gamins oubliés égarés
Donne leur la main
Pour les mener
Vers d'autres lendemains
Sens au coeur de la nuit
L'onde d'espoir
Ardeur de la vie
Sentier de gloire
Bonheurs enfantins
Trop vite oubliés effacés
Une lumière dorée brille sans fin
Tout au bout du chemin
Sens au coeur de la nuit
L'onde d'espoir
Ardeur de la vie
Sentier de la gloire
english translation
Look upon your path
Young boys lost and forgotten
Give them a hand
To bring them
Toward other tomorrows
Feel in the heart of the night
The wave of hope
Ardor of life
Pathway of glory
Joys of childhood
Too quickly forgotten, erased
An everlasting golden light shines
at the other end of the path
Feel in the heart of the night
The wave of hope
Ardor of life
Pathway of glory
Vois sur ton chemin
Gamins oubliés égarés
Donne leur la main
Pour les mener
Vers d'autres lendemains
Sens au coeur de la nuit
L'onde d'espoir
Ardeur de la vie
Sentier de gloire
Bonheurs enfantins
Trop vite oubliés effacés
Une lumière dorée brille sans fin
Tout au bout du chemin
Sens au coeur de la nuit
L'onde d'espoir
Ardeur de la vie
Sentier de la gloire
english translation
Look upon your path
Young boys lost and forgotten
Give them a hand
To bring them
Toward other tomorrows
Feel in the heart of the night
The wave of hope
Ardor of life
Pathway of glory
Joys of childhood
Too quickly forgotten, erased
An everlasting golden light shines
at the other end of the path
Feel in the heart of the night
The wave of hope
Ardor of life
Pathway of glory
Langganan:
Postingan (Atom)